Hidung Merah (Red Nose - IBR)
Deskripsi
  • Penyakit hidung merah (Red Nose) adalah penyakit gangguan pernafasan yang disebabkan oleh bovine herpesvirus-1 (BHV-1) sub tipe 1.

  • Penyakit ini juga menyebabkan terjadinya peradangan pada mata (Mata merah) dan otak. Proses penyakitnya berjalan cepat (akut), yaitu 2 - 3 hari.

 

Gejala Penyakit
  • Demam tinggi yang ditandai dengan daerah moncong hidung kering

  • Keluar leleran hidung dan kadang - kadang berdarah.

  • Keguguran pada kebuntingan berumu 7 - 9 bulan.

  • Nafsu makan berkurang.

  • Sapi terlihat lesu dan gelisah.

  • Pernafasan meningkat dan kelua air liur berlebihan.

  • Mata berair dan bengkak.

  • Moncong tampak kemerahan, terdapat leleran hidung bernanah dan apabiola mengering membentuk keropeng. Jikan keropeng mengelupas maka akan timbul warna kemerahan sehingga disebut hidung merah atau RED NOSE.

Penyebaran
  • Penularan melalui pernafasan, leleran hidung dan semen yang tercemar.

  • Penularan dapat juga terjadi dari induk ke anak.

 

Pengobatan
  • Penyakit yang disebabkan oleh virus tidak dapat diobati.

  • Pemberian antibiotika digunakan untuk mencegah terjadinya infeksi bakteri.

  • Pemberian vitamin.

Pencegahan
  • Untuk pencegahan, vaksinasi dapat diberikan pada anak sapi yang berumur lebih dari 4 bulan. Vaksinasi dapat diulang setelah 2 minggu, kemudian dilakukan secara rutin setiap tahun.

  • Sapi yang sakit dipisahkan dari sapi yang sehat.

  • Apabila membeli sapi yang baru, sebaiknya diletakkan pada kandang yang terpisah selama 2 minggu, selanjutnya dapat digabungkan dengan sapi yang lain jika memang tidak menunjukkan gejala sakit.

  • Kandang dan peralatannya disemprotkan dengan desinfektan.

  • Peternak yang kontak dengan hewan harus mencuci tangan dengan sabun dan berganti pakaian.