Ketosis adalah penyakit pada sapi yang ditandai dengan tingginya kadar keton di dalam tubuh hewan, baik di dalam darah maupun air kencing.
Kondisi tersebut terjadi akibat kadar glukosa dalam darah yang rendah dalam jangka waktu lama.
Umumnya terjadi pada sapi dengan produksi susu tinggi pada awal laktasi tanpa diimbangi dengan pakan yang mengandung karbohidrat yang cukup.
Penyebab lainnya antara lain : gangguan metabolisme karbohidrat, bergesernya posisi lambung, peradangan dinding rahim, peradangan dinding perut dan penyakit lain yang menyebabkan penurunan nagsu makan dalam jangka waktu lama.
Sapi penderita yang tidak makan dalam jangka panjang akan mengalami kerusakan hati yang permanen, hingga ketosis yang diderita berlangsung kronik.
Sapi yang menderita ketosis
Tercium bau aseton pada nafas, urin atau susu
Nafsu makan menurun yang sudah berlangsung lebih dari 2 atau 5 hari, berat badan menurun.
Gelisah.
Malas bergerak, kaki gemetar, jalan sempoyongan bahkan tidak kuat berdiri.
Produksi susu menurun
Kadang-kadang dapat terlihat gangguan syaraf antara lain : inkoordinasi yang ditandai dengan sering menjilat, memakan benda-benda asing disekitarnya dan kadang kala bisa mengalami kebutaan.
Kelainan ini bukan merupakan penyakit menular.
Pemberian air gula merah,
Pemberian Infus dextrose 50% atau glukose 50% sebanyak 500 ml atau Prophylen glikol 500 ml dengan cara dicekok.
Pemberian 20 mg dexamethason dengan cara injeksi.
Tanpa diobati 80% penderita ketosis sembuh secara spontan dalam waktu 2 - 14 hari bila makan dengan kandungan karbohidrat yang cukup.
Manajemen nutrisi yang baik perlu diperhatikan terutama pada indukan yang berada pada periode kebuntingan dan laktasi atau fase setelah melahirkan