Retensi Plasenta (Ari-Ari Belum Keluar)
Deskripsi
  • Retensi plasenta adalah kegagalan pelepasan plasenta anak dan induk melebihi batas waktu normalnya (3-8 jam setelah melahirkan).

  • Penyebabnya antara lain adalah peradangan pada organ/saluran reproduksi, kekurangan nutrisi  (defisiensi vitamin A, D, dan E serta defisiensi mineral selenium, iodin, zink, dan kalsium), keguguran, penyakit bruselosis, kelahiran kembar, kelahiran prematur, serta sapi kurang gerak selama masa kebuntingan.

 

Sapi yang mengalami retensio plasenta (ari-ari belum keluar)

Sumber : Drh. Ardhi Hanggara

 

Sapi yang mengalami retensio plasenta

Sumber : Drh. Taufik Mukti

Gejala Penyakit
  • Plasenta belum keluar dari rahim lebih dari 24 jam setelah proses kelahiran.
  • Nafsu makan menurun.
  • Demam yang ditandai dengan moncong kering.

 


Tampak plasenta (ari-ari) masih menggantung di saluran kelamin sapi induk

Sumber : Drh. Ardhi Hanggara

 

Retensio plasenta pada sapi

Sumber : Drh. Taufik Mukti

 

Ari-ari yang belum keluar semuanya dari rahim setelah melahirkan

Sumber : Drh. Pariadi Sutardjo

 

Sapi yang mengalami retensio plasenta

Sumber : Drh. Imam Alriadi

 

Sapi yang mengalami retensio plasenta

Sumber : Drh. Ardhi Hanggara

Penyebaran

Kelainan ini bukan merupakan penyakit yang menular.

Pengobatan
  • Penanggulangan dapat dilakukan dengan cara pelepasan plasenta secara manual oleh dokter hewan atau tenaga medis veteriner.
  • Pemberian antibiotika dalam bentuk bolus melalui saluran reproduksi dan melalui suntikan intramuskular.
  • Pemberian vitamin dan mineral.
Pencegahan
  • Pemberian pakan yang bernutrisi baik selama kebuntingan.
  • Pemberian multivitamin dan mineral.
  • Sapi rutin digembalakan .