Retensi plasenta adalah kegagalan pelepasan plasenta anak dan induk melebihi batas waktu normalnya (3-8 jam setelah melahirkan).
Penyebabnya antara lain adalah peradangan pada organ/saluran reproduksi, kekurangan nutrisi (defisiensi vitamin A, D, dan E serta defisiensi mineral selenium, iodin, zink, dan kalsium), keguguran, penyakit bruselosis, kelahiran kembar, kelahiran prematur, serta sapi kurang gerak selama masa kebuntingan.
Sapi yang mengalami retensio plasenta (ari-ari belum keluar)
Sumber : Drh. Ardhi Hanggara
Sapi yang mengalami retensio plasenta
Sumber : Drh. Taufik Mukti
Tampak plasenta (ari-ari) masih menggantung di saluran kelamin sapi induk
Sumber : Drh. Ardhi Hanggara
Retensio plasenta pada sapi
Sumber : Drh. Taufik Mukti
Ari-ari yang belum keluar semuanya dari rahim setelah melahirkan
Sumber : Drh. Pariadi Sutardjo
Sapi yang mengalami retensio plasenta
Sumber : Drh. Imam Alriadi
Sapi yang mengalami retensio plasenta
Sumber : Drh. Ardhi Hanggara
Kelainan ini bukan merupakan penyakit yang menular.