Belatungan (Myiasis)
Deskripsi
  • Belatungan (myiasis) adalah infestasi larva lalat (belatung, ulat) pada jaringan hidup pada ternak maupun manusia. 
  • Apabila terdapat luka terbuka pada tubuh ternak (misalnya luka pada tali pusar anak dan alat reproduksi pada betina setelah melahirkan) maka bau luka tersebut akan menarik lalat untuk meletakkan telurnya dipinggir luka. Ketika menetas, larva menuju ke luka bagian tengah dan memakan jaringan hidup serta membuat terowongan didalam sehingga luka semakin parah. 
  • Penyebab myiasis di Indonesia ada tiga, yaitu Chrysomya bezziana (lalat primer), Chrysomya megacephala, C. rufifacies, Hemypirellia sp., Sarcophaga sp. (lalat sekunder) dan Musca sp. (lalat tertier).

 

 

Lalat Chrysomya bezziana - penyebab utama penyakit myiasis pada ternak

Sumber : April H Wardhana

 

Perbandingan ukuran tubuh larva (L1, L2 dan L3) setelah menginfestasi tubuh inang

Sumber : Martin Hall

 

Luka pada tubuh ternak 

Sumber : April H Wardhana

 

Luka terinfestasi larva lalat C. bezziana pada hari pertama

Sumber : April H Wardhana

 

Hari ketiga pasca infestasi larva lalat myiasis pada luka

Sumber : April H Wardhana

 

Hari keempat pasca infestasi larva lalat myiasis pada luka

Sumber : April H Wardhana

Gejala Penyakit
  • Ditemukannya larva lalat (belatung) pada luka.
  • Demam, radang, peningkatan suhu tubuh.
  • Apabila tidak diobati akan memicu terjadinya infeksi sekunder karena bakteri hingga menyebabkan kematian.

 

Pengambilan larva (belatung) yang menginfeksi kaki sapi

Sumber : Drh. Taufik Mukti

 

 

Tampak larva instar 1, 2 dan 3 (L1, L2 dan L3) yang dikeluarkan dari luka myiasis sapi

Sumber : April H Wardhana

 

 

Kasus myiasis pasca retentio plasenta

Sumber :  Nur Sapta Nugraha

 

 

Myiasis pada telinga sapi lokal  

Sumber : April H Wardhana

 

 

Luka myiasis pada tali pusar

Sumber : April H Wardhana

 

 

Luka myiasis pada moncong sapi

Sumber : Nur Sapta Nugraha

 

 

Telinga sapi yang tidak diobati mengundang lalat myiasis untuk meletakkan telurnya sehingga terjadi belatungan

Sumber : Drh. Taufik Mukti

Penyebaran
  • Penyakit ini tidak menular tetapi populasi lalat myiasis yang tinggi pada semak-semak di sekitar kandang akan menjadi ancaman bagi ternak karena luka ternak akan menarik lalat betina untuk meletakkan telurnya pada luka tersebut.
Pengobatan
  • Secara tradisional dapat menggunakan tembakau atau menetesi luka dengan minyak kayu putih agar larva keluar dari luka. Apabila larva telah keluar semua, dapat disuntik dengan antibiotik.
  • Luka yang mengandung belatung disemprot dengan Gusanex®

 

Pengobatan myiasis dengan obat semprot

Sumber : Nur Sapta Nugraha

 

 

Pengobatan luka myiasis dengan penyemprotan insektisida

Sumber : April H Wardhana

Pencegahan
  • Luka yang terbuka dapat ditutup agar tidak dihinggapi lalat.
  • Pemasangan perangkap lalat di luar kandang.

 

Perangkap lalat (perekat) dipasang di luar kandang

Sumber : April  H Wardhana

 

 

Perangkap perekat untuk menangkap lalat myiasis

Sumber : April H Wardhana

 

 

Perangkap Luci Trap Modification (LTM) untuk penangkapan lalat myiasis

Sumber : April H Wardhana

 

 

Pemasangan perangkap lalat di lapang

Sumber : April H Wardhana

 

 

Lalat myiasis yang berhasil di tangkap 

Sumber : April H Wardhana