Hipokalsemia (Milk Fever/Parturient Paresis)
Deskripsi
  • Hipokalsemia adalah gangguan kesehatan pada sapi betina yang ditandai dengan penurunan jumlah kalsium dengan cepat serum darah yang dapat terjadi sebelum, sewaktu, atau beberapa jam sampai dengan 72 jam setelah melahirkan.

 

Faktor penyebab Hipokalsemia antara lain :

  • Ketidakseimbangan kandungan kalsium dan fosfor dalam pakan. 

  • Kekurangan Vitamin D. 

  • Produksi susu terlalu tinggi. 

  • Kekurangan hormon parathyroid. 

  • Pengaruh hormon Tyrocalsetonin. 

  • Penyakit ginjal. 

  • Umur lebih dari 5 tahun.

  • Menjelang beranak biasanya nafsu makan sapi menurun yang berakibat jumlah kalsium dalam darah juga akan menurun

Gejala Penyakit
  • Gejala awal nafsu makan menurun, gemetar, kurang peka terhadap lingkungan.
  • Gelisah yang ditandai dengan menghentak-hentakkan kaki, ambruk.
  • Pada stadium lebih lanjut, sapi tidak mampu berdiri atau jatuh, kepala mengarah kebelakang dan membentuk huruf S.
  • Pada kondisi yang sangat parah sapi terlihat sangat lemah, kembung, suhu tubuh dibawah normal, denyut nadi lemah, hewan menjadi tidak sadarkan diri dan koma, jika tidak segera ditangani dapat berakhir dengan kematian.

 

Sapi roboh dan tidak mampu berdiri akibat hipokalsemia (kekurangan kalsium)

Sumber : Drh. Asmiaty Arysad

 

Sapi roboh dengan posisi kepala dibelakang

Sumber : Asmiaty Arsyad

 

Hipokalsemia yang cukup parah pada sapi 

Sumber : Drh. Asmiaty Arsyad

 

Hipokalsemia pada sapi perah

 

Hipokalsemia pada sapi setelah melahirkan

Sumber : Drh. Muchlas Yasi Alamsyah

 

Hipokalsemia pada sapi setelah melahirkan

Sumber : Drh. Muchlas Yasi Alamsyah

Penyebaran
  • Kelainan ini bukan merupakan penyakit menular
Pengobatan
  • Ternak harus segera diinfus. Jenis infus yang diberikan dapat dikonsultasikan dengan dokter hewan.
  • Pemberian infus sebaiknya diberikan 10 - 20 menit, jika belum memberikan respon hingga  4 - 8 jam, dapat diinfus kembali.
  • Mempertahankan nafsu makan pada waktu melahirkan.
Pencegahan
  • Menghindari pemberian rumput basah 3 minggu masa kebuntingan terakhir.
  • Menghindari pemberian pakan berlebihan sebelum beranak.
  • Pemberian ransum dengan perbandingan (Ca : P = 2 : 1) rendah kalori, sehari 20 gram.
  • Pemberian kalsium blok setelah melahirkan.
  • Pemberian vitamin D2 20 - 30 juta IU/hari selama 3 - 8 hari sebelum melahirkan.   
  • Vitamin D3 sebanyak 10 juta IU yang disuntikkan intravena sekali saja, 28 hari sebelum melahirkan.  Untuk penyuntikan vitamin ini harus menghubungi dokter hewan setempat.