Endometritis (radang rahim)
Deskripsi
  • Endometritis  merupakan  infeksi / peradangan pada bagian endometrium uterus (didalam rahim).
  • Endometritis yang bersifat kronis disertai akumulasi eksudat (nanah) karena adanya infeksi bakteri disebut dengan piometra.
  • Infeksi bisa terjadi pada sapi setelah beranak.
  • Infeksi disebabkan oleh bakteri patogen yaitu Escherichia coli, Arcanobacterium pyogenes dan bakteri anaerobik seperti Fusobacterium necrophorum dan Prevotella species.
  • Faktor yang menyebabkan terjadinya endometritis antara lain penurunan daya tahan tubuh, masalah pada rahim (distokia, retensi plasenta, proses involusi uterus terhambat), gangguan metabolisme (hipokalsemia, ketosis, defisiensi/kekurangan nutrisi.
Gejala Penyakit
  • Keluar lendir (jernih hingga bernanah) dari alat kelamin betina (vulva).
  • Nafsu makan menurun.
  • Demam yang ditandai dengan moncong hidung kering.

    

 

Gejala klinis endometritis ditandai dengan adanya lendir yang keluar dari alat kelamin betina

Sumber: Drh. Efal Afriandoni

 

Tampak lendir berwarna kuning keluar dari kelamin betina (vulva)

 

Cairan nanah yang keluar dari alat kelamin betina

Sumber : Drh. Pariadi Supardjo

 

Cairan rahim yang berhasil dikeluarkan setelah palpasi rektal disertai nanah (piometra)

Sumber : Drh. Pariadi Supardjo

 

Tampak sapi mengeluarkan cairan berwarna kekuningan

 

Sapi yang menderita endometritis (radang rahim) akan mengeluarkan cairan yang berwarna kekuningan

 

Cairan yang dikeluarkan oleh sapi yang menderita endometritis

Penyebaran
  • Dapat ditularkan pada saat kawin alam maupun inseminasi buatan (IB).
  • Penanganan setelah melahirkan tidak bersih sehingga bakteri yang mungkin dikeluarkan dari feses atau kontaminasi dari lingkungan dapat masuk ke dalam saluran reproduksi.
Pengobatan
  • Peternak disarankan menghubungi dokter hewan setempat untuk pengobatannya.
  • Pengobatan radang rahim (endometritis) dengan antibiotika sistemik.
  • Dilakukan pencucian / irigasi pada rahim.
  • Pemberian hormon estrogen untuk menginduksi respon uterus.
  • Injeksi prostaglandin untuk menginduksi birahi.
Pencegahan
  • Manajemen sanitasi yang baik, meliputi kebersihan hewan, kandang dan lingkungan sekitar.
  • Penanganan proses beranak secara higienis untuk menghindari kontaminasi bakteri patogen masuk ke dalam rahim.
  • Memberikan pakan yang bernutrisi baik.